Kamis, 07 Maret 2013

Pelek, Sepatu bagi Mobil

Kilau mobil mewah bisa pudar jika pelek yang digunakannya ukuran standar dan terbuka tanpa dop. Kenyataan ini menjadikan pelek bagai sepatu bagi mobil. Jika sepatunya mengkilap maka penampilan pun mentereng. Apabila sepatu tua dan kusam, tidak bakal tertolong dandanan pesta yang dikenakan, pasti akan mengesankan buruk.
Pelek yang mengkilap biasanya disebut dalam pembicaraan sebagai velg racing. Dari sejarahnya memang pelek untuk balapan dibuat khusus agar ringan. Tujuannya mempermudah gerak kemudi dan menambah kelincahan.
Pelek khusus mobil balap ini dibuat dari bahan alloy, campuran besi dengan metal yang menghasilkan bahan yang sekuat besi namun lebih ringan. Bahan alloy memang tampil seperti perak dan berkilau, sehingga mengkilap.
Pelek alloy ini ternyata cukup diminati penggemar balap. Mobil pribadi pun menggunakan pelek ini, bahkan mobil-mobil niaga, jip pun menggunakan pelek jenis ini. Memang kelebihannya dalam mengendalikan kendaraan membuat pelek ini populer. Kelebihan dalam penampilan pun menjadikannya sebagai salah satu komoditas yang bisa dijumpai di setiap sudut Jakarta.
”Fungsi dari pelek adalah untuk menggerakkan roda namun memang perkembangannya ke mari bisa memberikan kesan untuk mempercantik kendaraan,” kata Chandra Alim pembalap era 80an yang kini masih berkiprah di arena sprint rally.
Perkembangan pelek yang beraneka ragam mulai dari bentuk, warna cat sampai kepada ukuran, akhirnya menjadi tren. Kinerja dari aneka pelek pun berganti-ganti. ”Up and down inilah yang membuat pelek itu menjadi barang fashion juga,” lanjut Chandra lagi.
Mode atau tidak ini urusan pedagang dan selera masyarakat. Masalah yang terjadi adalah kerap pelek yang memiliki peran fungsional kadang dilupakan. Ada yang karena ingin kelihatan gagah mengganti pelek mobilnya dengan ukuran terlalu besar.
Akibatnya kemudi berat dan tidak lagi imbang. Ada batasan dalam mengubah ukuran pelek berdasarkan ukuran asli. Jika terlalu berat maka beban ini akan ditanggung oleh ”tungkai” kendaraan, yakni sistem suspensi dan tie rod. Ini diingatkan oleh Chandra Alim, ”Kadang-kadang hal ini tidak disadari oleh si pemilik mobil tersebut.”

Peran Fungsional.
Salah satu peran utama pelek yang ringan adalah menambah kemampuan kendaraan untuk menapak jalanan. Bagian roda (pelek, ban, dan rem) adalah porsi kendaraan yang tidak ditumpu oleh sistem suspensi. Jadi bagian ini paling terkena jika terjadi hentakan atau saat kendaraan berbelok tajam.
Dengan berkurangnya beban pelek maka tekanan beban kejut ini berkurang hingga kendaraan lebih akurat dalam kemudinya dan kinerja dalam belokan pun lebih baik.
Pada belokan bahan alloy yang lebih kuat dari besi menyebabkan defleksi ban dan pelek berkurang. Ini amat penting untuk roda dengan ban bertekanan tinggi di mana tenaga dorong lateral akan sangat besar, bisa mencapai 1 g.
Berkurangnya berat roda terutama massa yang berotasi akan menjadikannya lebih mudah untuk menambah kecepatan (akselerasi) dan juga saat direm.
Bahan alloy merupakan konduktor panas yang baik. Berkurangnya daya panas pada saat pengereman akan mengurangi ausnya rem pada kondisi darurat. Bahan yang ringan dan kuat ini juga dapat dirancang agar memiliki rongga-rongga yang memungkinkan udara untuk mendinginkan sistem rem.
Peran-peran fungsional ini yang seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam memilih pelek. Dari peran ini maka batasan ukuran menjadi penting untuk diketahui.
Baru setelah tahu ukuran konsumen boleh memilih rancangan yang sesuai dengan tampilan kendaraan kita. Dan jika uang menjadi kendala maka pilihan di Jakarta untuk pelek memang sama dengan sepatu.
Baru atau Bekas
Bagi penggemar otomotif khususnya Jakarta Selatan, kawasan Radio Dalam dan arteri Pondok Indah di bagian selatan Ibu Kota adalah kawasan cuci mata untuk menengok pelek.
Deretan toko di sana menyajikan berbagai pilihan pelek, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Sedangkan di bilangan Jakarta Pusat kawasan Senen, Asem Reges, Pecenongan menjadi tempat menengok pilihan pelek. Dan untuk Jakarta Utara di Kemayoran, dan Jakarta Timur di Kelapa Gading. Begitu tersebarnya ritel pelek dan ban.
Keadaan ini di mana pada setiap jalan utama menuju pusat Jakarta pasti ditemukan toko pelek dan ban merupakan refleksi dari adanya delapan juta roda di Jakarta. Ini dihitung dari adanya dua juta mobil yang terdaftar di wilayah DKI Jakarta.
Kesempatan pasar sebesar itu dan bersama dengan perjalanan waktu semakin tumbuh, tentu saja menimbulkan penawaran yang sebanding.
Dari sekian banyaknya toko penjual pelek dan aneka pilihan pelek baik bentuk maupun ukuran, tergambarlah bahwa tentu selera dan kocek masing-masing yang menentukan. Ada yang ingin membeli barang baru tapi ada pula yang ingin second hand atau bekas.
Ambil contoh sebuah toko pelek, ban dan aksesoris mobil di arteri Pondok Indah bernama Warna Warni Ban. Setelah berhasil dihubungi SH, salah seorang staf yang bernama Ani di sana mengatakan bahwa yang sering dibeli orang adalah pelek dari Taiwan seperti K-Speed. Namun di toko tersebut juga dijual produk-produk lokal seperti Enmaru dan Enduro.
”Kalau anak-anak muda lebih sering membeli pelek dari Taiwan dengan ukuran 18 dan 19,” ujar Ani. Tapi ukuran pelek yang paling laku berukuran 17,” tambahnya.
Sedangkan untuk pelek-pelek second hand yang dijejer di trotoar seperti di Jalan Abdul Muis No. 108. Pelek yang dijual di sini ada merek Von Metal, Lorinzer, Enkei dan lain-lain. ”Pembeli di sini ada yang mulai dari anak muda, ibu-ibu sampai ke bapak-bapak juga,” ujar Sam yang menjalani bisnis pelek di tempat tersebut sejak tahun 1992.
Walau yang dijual di sini semuanya second hand namun pelek itu penampilannya bagus. Ini karena pertama-tama mereka mencucinya dengan sabun kemudian dicat. Dan jika perlu diperbaiki.
Perbaikan yang dilakukan adalah meluruskan kembali bagian pelek yang bengkok. Akibatnya para pembeli sebaiknya kembali memeriksakan keseimbangan rodanya di bengkel ban yang menyediakan jasa spooring dan balancing.
Di kawasan pelek second hand, jual-beli dilakukan per satuan maka akan lebih mahal jika dibanding dengan membeli per set yang terdiri dari lima buah pelek.
”Kecuali pelek berukuran 17, kami hanya menjual empat buah per set,” ujar Sam sambil duduk di atas sepedanya. Harga pelek buatan Jerman atau Inggris yang berukuran 17 sekitar Rp3,5 juta di mana rata-rata barang impor untuk ukuran semacam ini.
Sementara pelek berukuran 13, kisaran harganya sekitar Rp 650.000 per set (lima buah). Dan untuk ukuran 14, harganya sekitar Rp 850.000. ”Kalau ukuran 15 harganya sekitar di atas Rp1 juta,” ujar Sam lagi.

Pemeliharaan
Setelah pelek baru terpasang, ban yang sesuai dicantumkan, mundurlah dua tiga langkah dan perhatikan apakah roda sudah sesuai dengan mobilnya. Ini sekadar dari sudut pandang estetika saja. Pasti sekarang mobil kelihatan lebih keren. Dan jika kita simak betul-betul nilai keren ini karena kilap baru dipolesnya pelek tersebut.
Sayangnya bagian roda adalah bagian dari kendaraan yang paling cepat kotor. Ini karena bagian tersebut paling banyak bersentuhan dengan elemen asing. Debu sisa pengereman, debu jalanan, garam laut, aspal lengket dan sebagainya.
Jadi setelah pelek terpasang sebaiknya dilapisi dengan wax. Lapisan lilin cair ini berfungsi untuk mempertahankan permukaan cat dari debu korosi. Jika mau murah gunakan sabun dan air dan basuhlah pelek Anda.
Jangan sekali-kali menggunakan bahan pembersih kimia. Bahan aluminium pelek tidak tahan terhadap asam dan tentunya juga sikat kawat. Jangan bersihkan pelek selagi masih panas, tunggu sampai suhunya dingin.
Air akan cepat menguap saat panas, campuran sabun akan tersisa di permukaan pelek karena airnya menguap meninggalkan bercak yang sukar dihapus. Jangan biarkan pelek dicuci dengan uap panas, karena suhunya dapat mengubah warna cat.
Sebaiknya dahulukan mencuci roda secara satu persatu. Pada bagian ini sangat banyak permukaan yang harus dibersihkan. Memisahkannya tersendiri akan membuat pembersihan lebih fokus.
Mendahulukan roda dibandingkan permukaan mobil lainnya akan mengurangi cipratan pada bodi kendaraan saat roda disemprot.
Pastikan Anda menggunakan lap dan kain pembersih yang berbeda untuk roda dan bodi kendaraan. Kotoran dari roda berupa partikel keras dapat menempel pada lap dan akan menggores bodi kendaraan.
Pelek dan sistem roda adalah penyangga kendaraan. Jadi bagian ini adalah bagian dari investasi Anda yang mahal. Sebagaimana sepatu yang mahal yang selalu harus disemir maka pelek pun demikian. Tentunya pemeliharaan ini akan menjamin investasi Anda.

1 komentar: