Kilau mobil mewah bisa pudar jika pelek yang digunakannya ukuran
standar dan terbuka tanpa dop. Kenyataan ini menjadikan pelek bagai
sepatu bagi mobil. Jika sepatunya mengkilap maka penampilan pun
mentereng. Apabila sepatu tua dan kusam, tidak bakal tertolong dandanan
pesta yang dikenakan, pasti akan mengesankan buruk.
Pelek yang mengkilap biasanya disebut dalam pembicaraan sebagai velg
racing. Dari sejarahnya memang pelek untuk balapan dibuat khusus agar
ringan. Tujuannya mempermudah gerak kemudi dan menambah kelincahan.
Pelek khusus mobil balap ini dibuat dari bahan alloy, campuran besi
dengan metal yang menghasilkan bahan yang sekuat besi namun lebih
ringan. Bahan alloy memang tampil seperti perak dan berkilau, sehingga
mengkilap.
Pelek alloy ini ternyata cukup diminati penggemar balap. Mobil pribadi
pun menggunakan pelek ini, bahkan mobil-mobil niaga, jip pun menggunakan
pelek jenis ini. Memang kelebihannya dalam mengendalikan kendaraan
membuat pelek ini populer. Kelebihan dalam penampilan pun menjadikannya
sebagai salah satu komoditas yang bisa dijumpai di setiap sudut Jakarta.
”Fungsi dari pelek adalah untuk menggerakkan roda namun memang
perkembangannya ke mari bisa memberikan kesan untuk mempercantik
kendaraan,” kata Chandra Alim pembalap era 80an yang kini masih
berkiprah di arena sprint rally.
Perkembangan pelek yang beraneka ragam mulai dari bentuk, warna cat
sampai kepada ukuran, akhirnya menjadi tren. Kinerja dari aneka pelek
pun berganti-ganti. ”Up and down inilah yang membuat pelek itu menjadi
barang fashion juga,” lanjut Chandra lagi.
Mode atau tidak ini urusan pedagang dan selera masyarakat. Masalah yang
terjadi adalah kerap pelek yang memiliki peran fungsional kadang
dilupakan. Ada yang karena ingin kelihatan gagah mengganti pelek
mobilnya dengan ukuran terlalu besar.
Akibatnya kemudi berat dan tidak lagi imbang. Ada batasan dalam mengubah
ukuran pelek berdasarkan ukuran asli. Jika terlalu berat maka beban ini
akan ditanggung oleh ”tungkai” kendaraan, yakni sistem suspensi dan tie
rod. Ini diingatkan oleh Chandra Alim, ”Kadang-kadang hal ini tidak
disadari oleh si pemilik mobil tersebut.”
Peran Fungsional.
Salah satu peran utama pelek yang ringan adalah menambah kemampuan
kendaraan untuk menapak jalanan. Bagian roda (pelek, ban, dan rem)
adalah porsi kendaraan yang tidak ditumpu oleh sistem suspensi. Jadi
bagian ini paling terkena jika terjadi hentakan atau saat kendaraan
berbelok tajam.
Dengan berkurangnya beban pelek maka tekanan beban kejut ini berkurang
hingga kendaraan lebih akurat dalam kemudinya dan kinerja dalam belokan
pun lebih baik.
Pada belokan bahan alloy yang lebih kuat dari besi menyebabkan defleksi
ban dan pelek berkurang. Ini amat penting untuk roda dengan ban
bertekanan tinggi di mana tenaga dorong lateral akan sangat besar, bisa
mencapai 1 g.
Berkurangnya berat roda terutama massa yang berotasi akan menjadikannya
lebih mudah untuk menambah kecepatan (akselerasi) dan juga saat direm.
Bahan alloy merupakan konduktor panas yang baik. Berkurangnya daya panas
pada saat pengereman akan mengurangi ausnya rem pada kondisi darurat.
Bahan yang ringan dan kuat ini juga dapat dirancang agar memiliki
rongga-rongga yang memungkinkan udara untuk mendinginkan sistem rem.
Peran-peran fungsional ini yang seharusnya menjadi pertimbangan utama
dalam memilih pelek. Dari peran ini maka batasan ukuran menjadi penting
untuk diketahui.
Baru setelah tahu ukuran konsumen boleh memilih rancangan yang sesuai
dengan tampilan kendaraan kita. Dan jika uang menjadi kendala maka
pilihan di Jakarta untuk pelek memang sama dengan sepatu.
Baru atau Bekas
Bagi penggemar otomotif khususnya Jakarta Selatan, kawasan Radio Dalam
dan arteri Pondok Indah di bagian selatan Ibu Kota adalah kawasan cuci
mata untuk menengok pelek.
Deretan toko di sana menyajikan berbagai pilihan pelek, baik dari dalam
negeri maupun dari luar negeri. Sedangkan di bilangan Jakarta Pusat
kawasan Senen, Asem Reges, Pecenongan menjadi tempat menengok pilihan
pelek. Dan untuk Jakarta Utara di Kemayoran, dan Jakarta Timur di Kelapa
Gading. Begitu tersebarnya ritel pelek dan ban.
Keadaan ini di mana pada setiap jalan utama menuju pusat Jakarta pasti
ditemukan toko pelek dan ban merupakan refleksi dari adanya delapan juta
roda di Jakarta. Ini dihitung dari adanya dua juta mobil yang terdaftar
di wilayah DKI Jakarta.
Kesempatan pasar sebesar itu dan bersama dengan perjalanan waktu semakin
tumbuh, tentu saja menimbulkan penawaran yang sebanding.
Dari sekian banyaknya toko penjual pelek dan aneka pilihan pelek baik
bentuk maupun ukuran, tergambarlah bahwa tentu selera dan kocek
masing-masing yang menentukan. Ada yang ingin membeli barang baru tapi
ada pula yang ingin second hand atau bekas.
Ambil contoh sebuah toko pelek, ban dan aksesoris mobil di arteri Pondok
Indah bernama Warna Warni Ban. Setelah berhasil dihubungi SH, salah
seorang staf yang bernama Ani di sana mengatakan bahwa yang sering
dibeli orang adalah pelek dari Taiwan seperti K-Speed. Namun di toko
tersebut juga dijual produk-produk lokal seperti Enmaru dan Enduro.
”Kalau anak-anak muda lebih sering membeli pelek dari Taiwan dengan
ukuran 18 dan 19,” ujar Ani. Tapi ukuran pelek yang paling laku
berukuran 17,” tambahnya.
Sedangkan untuk pelek-pelek second hand yang dijejer di trotoar seperti
di Jalan Abdul Muis No. 108. Pelek yang dijual di sini ada merek Von
Metal, Lorinzer, Enkei dan lain-lain. ”Pembeli di sini ada yang mulai
dari anak muda, ibu-ibu sampai ke bapak-bapak juga,” ujar Sam yang
menjalani bisnis pelek di tempat tersebut sejak tahun 1992.
Walau yang dijual di sini semuanya second hand namun pelek itu
penampilannya bagus. Ini karena pertama-tama mereka mencucinya dengan
sabun kemudian dicat. Dan jika perlu diperbaiki.
Perbaikan yang dilakukan adalah meluruskan kembali bagian pelek yang
bengkok. Akibatnya para pembeli sebaiknya kembali memeriksakan
keseimbangan rodanya di bengkel ban yang menyediakan jasa spooring dan
balancing.
Di kawasan pelek second hand, jual-beli dilakukan per satuan maka akan
lebih mahal jika dibanding dengan membeli per set yang terdiri dari lima
buah pelek.
”Kecuali pelek berukuran 17, kami hanya menjual empat buah per set,”
ujar Sam sambil duduk di atas sepedanya. Harga pelek buatan Jerman atau
Inggris yang berukuran 17 sekitar Rp3,5 juta di mana rata-rata barang
impor untuk ukuran semacam ini.
Sementara pelek berukuran 13, kisaran harganya sekitar Rp 650.000 per
set (lima buah). Dan untuk ukuran 14, harganya sekitar Rp 850.000.
”Kalau ukuran 15 harganya sekitar di atas Rp1 juta,” ujar Sam lagi.
Pemeliharaan
Setelah pelek baru terpasang, ban yang sesuai dicantumkan, mundurlah dua
tiga langkah dan perhatikan apakah roda sudah sesuai dengan mobilnya.
Ini sekadar dari sudut pandang estetika saja. Pasti sekarang mobil
kelihatan lebih keren. Dan jika kita simak betul-betul nilai keren ini
karena kilap baru dipolesnya pelek tersebut.
Sayangnya bagian roda adalah bagian dari kendaraan yang paling cepat
kotor. Ini karena bagian tersebut paling banyak bersentuhan dengan
elemen asing. Debu sisa pengereman, debu jalanan, garam laut, aspal
lengket dan sebagainya.
Jadi setelah pelek terpasang sebaiknya dilapisi dengan wax. Lapisan
lilin cair ini berfungsi untuk mempertahankan permukaan cat dari debu
korosi. Jika mau murah gunakan sabun dan air dan basuhlah pelek Anda.
Jangan sekali-kali menggunakan bahan pembersih kimia. Bahan aluminium
pelek tidak tahan terhadap asam dan tentunya juga sikat kawat. Jangan
bersihkan pelek selagi masih panas, tunggu sampai suhunya dingin.
Air akan cepat menguap saat panas, campuran sabun akan tersisa di
permukaan pelek karena airnya menguap meninggalkan bercak yang sukar
dihapus. Jangan biarkan pelek dicuci dengan uap panas, karena suhunya
dapat mengubah warna cat.
Sebaiknya dahulukan mencuci roda secara satu persatu. Pada bagian ini
sangat banyak permukaan yang harus dibersihkan. Memisahkannya tersendiri
akan membuat pembersihan lebih fokus.
Mendahulukan roda dibandingkan permukaan mobil lainnya akan mengurangi cipratan pada bodi kendaraan saat roda disemprot.
Pastikan Anda menggunakan lap dan kain pembersih yang berbeda untuk roda
dan bodi kendaraan. Kotoran dari roda berupa partikel keras dapat
menempel pada lap dan akan menggores bodi kendaraan.
Pelek dan sistem roda adalah penyangga kendaraan. Jadi bagian ini adalah
bagian dari investasi Anda yang mahal. Sebagaimana sepatu yang mahal
yang selalu harus disemir maka pelek pun demikian. Tentunya pemeliharaan
ini akan menjamin investasi Anda.
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 13
BalasHapus[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 14
[>>>] Modifikasi Mobil Menggunakan Velg Hitec Racing
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Menggunakan Velg ay179
[>>>] Modifikasi Mobil Racing R13X55H8ET15
[>>>] Cara Membaca Velg Ricing
[>>>] Tips Modifikasi Mobil
[>>>] Modifikasi Mobil Terios jadi 4WD
[>>>] Modifikasi Honda Jazz
[>>>] Modifikasi Mobil BMW X5
[>>>] Modifikasi Mobil Avanza 2008
[>>>] Modifikasi Honda Civic Wonder
[>>>] Modifikasi Terios
[>>>] Modifikasi Mobil Paling Gila Di Dunia
[>>>] Seputar CIVIC WONDER
[>>>] Tips Mengganti Velg Mobil
[>>>] Cara Memilih Velg Mobil Yang Bagus
[>>>] Mobil Tampil Garang Dengan Velg Racing
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 15
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Ring 16
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 17
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 18
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 19
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 20
[>>>] Modifikasi Mobil Racing Velg Ring 22